Kota Ambon mulai berkembang semenjak kedatangan Portugis di tahun 1513,[1] kemudian sekitar tahun 1575, penguasa Portugis mengerahkan penduduk di sekitarnya untuk membangun benteng Kota Laha atau Ferangi yang diberi nama waktu itu Nossa Senhora de Anunciada
di dataran Honipopu. Dalam perkembangannya sekelompok masyarakat
pekerja yang membangun benteng tersebut mendirikan perkampungan yang
disebut Soa, kelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar dari pembentukan kota Ambon kemudian (Cita de Amboina dalam bahasa Spanyol atau Cidado do Amboino
dalam bahasa Portugis ) karena di dalam perkembangan selanjutnya
masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang
teratur.[2]
Selanjutnya, setelah Belanda
berhasil menguasai kepulauan Maluku dan Ambon khususnya dari kekuasaan
Portugis, benteng tersebut lantas menjadi pusat pemerintahan beberapa
Gubernur Jenderal Belanda dan diberi nama Nieuw Victoria
(terletak di depan Lapangan Merdeka, bekas Markas Yonif Linud
733/Masariku kini markas Detasemen Kavaleri). Benteng ini merupakan
tempat dimana Pattimura dieksekusi. Pahlawan Nasional Slamet Rijadi juga gugur di benteng ini dalam pertempuran melawan pasukan Republik Maluku Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar